Tahukah anda bagaimana cara menghitung luas permukaan sebuah atap pelana atau atap perisai yang sederhana? Entah untuk keperluan renovasi maupun sekedar melakukan pemeriksaan bangunan? Ada sebuah cara yang cukup mudah untuk melakukannya.
Perlu anda ketahui bahwa metode ini hanya berlaku untuk sebuah atap pelana atau atap perisai yang sederhana. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada gambar dibawah. Akan lebih mudah jika anda memiliki cetak biru (blueprint) atau gambar design atap dari bangunan yang bersangkutan.
Perlu anda ketahui bahwa metode ini hanya berlaku untuk sebuah atap pelana atau atap perisai yang sederhana. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada gambar dibawah. Akan lebih mudah jika anda memiliki cetak biru (blueprint) atau gambar design atap dari bangunan yang bersangkutan.
Atap Pelana :
Atap Perisai :
Beginilah caranya menghitung luas permukaan atap diatas. Gunakan persamaan (i) dibawah : Luas dasar atap dibagi dengan kosinus sudut kemiringan atap. Rumus ini berlaku baik untuk atap pelana maupun atap perisai.
Dimana :
Adasar = Luas dasar atapDimana :
α = sudut kemiringan atap
Bagian manakah yang disebut sebagai luas dasar atap dan sudut kemiringan atap? Pada gambar dibawah, yang dimaksud dengan luas dasar atap adalah area persegi yang dibatasi oleh garis hijau, sehingga luasannya adalah perkalian antara x dan y, sebagaimana dinyatakan dalam persamaan (ii). Luas dasar atap ini bisa dengan mudah dihitung dengan melihat gambar perencanaan ataupun diukur dengan melakukan pengukuran sederhana menggunakan pita ukur.
Sementara itu, data mengenai sudut kemiringan atap akan agak sulit kita dapatkan. Jika anda mempunyai cetak biru alias blueprint dari bangunan yang bersangkutan, kemungkinan besar anda tidak akan kesulitan untuk mendapatkan data mengenai sudut kemiringan atap. Tapi bagaimana jika jika anda tidak memiliki cetak birunya? Jika keadaannya demikian, maka satu-satunya cara adalah naik ke atap dan mengukur ketinggian atap. (dinotasikan dalam gambar sebagai "z"). Dengan demikian, sudut kemiringan atap bisa dihitung menggunakan rumus (iii) diatas. Harap diingat, bahwa sudut α tidaklah sama dengan sudut β, jadi jangan sampai anda keliru saat menentukan sudut α. Setelah anda memiliki data mengenai luas dasar atap dan sudut kemiringan atap, maka anda sudah bisa menghitung luas permukaan atap dengan rumus yang diberikan sebelumnya.
Atap dengan bentuk lebih kompleks
Berikut saya coba sajikan cara menghitung luas permukaan atap dengan bentuk yang agak lebih kompleks.
Pada gambar atap diatas, kita dapat memisahkan area atap menjadi dua bagian, yaitu atap I dan atap II. Pada atap I, kita bisa menerapkan rumus sebelumnya, dengan cara memindahkan area segitiga berwarna merah ke area segitiga yang berwarna hijau. Dengan demikian, atap I akan tetap berbentuk atap perisai yang penuh, dan luas permukaan dapat dihitung dengan persamaan (iv). Atap II terdiri dari 2 bidang yang berbentuk bangun belah ketupat. Jika kita sedikit merubah bentuk belah ketupat ini menjadi persegi, maka kita bisa mengasumsikan bahwa atap II ini merupakan atap pelana, sehingga atap II masih tetap bisa dihitung dengan rumus yang sama - dalam hal ini adalah persamaan (v). Luas keseluruhan atap dapat dihitung dengan menjumlahkan luas permukaan atap I dan luas permukaan atap II.
Demikian, semoga bermanfaat.
saya sangat salut dengan materi2 anda,, org sering melupakan hal-hal kecil yg sangat vital..
BalasHapussaya rasa banyk sarjana2 yg tidak mengetahui akan hal tersebut dan sdah sangat sering sy mendpti keadaan seperti itu d lapangan keep up u'r blog!!
saran gunakan blog anda lebih baik lgi dengan konten2 semacam ini!!dan kembangkan trus blog anda!
Keren tutorialnya. Lumayan buat nambah ilmu. Terimakasih ya mas da salam kenal!!
BalasHapus